Motivasi & Inspirasi

Monday, 13 February 2017

Manusia Setengah Lebah



Mungkin itu nama yang tepat kita gunakan untuk orang yang bernampilan menarik, tutur kata lembut, namun memiliki sifat yang tidak menyengkan dan menyakiti orang lain. Pernah gak kalian ketemu sama orang seperti itu? Sedikit saya beri gambaran.

Kalian pasti pernah dan bakalan jumpa sama manusia setengah lebah. Biasanya mereka hidup bergerombolan layaknya lebah, tapi ada juga sih yang ngasing sendiri, ini yang paling berbahaya. 

Teman-teman pernah gak ketika ada masalah, nyari temen untuk cerita apa aja masalah kalian? Pasti pernah kan, dan kalian bakalan langsung percaya sama dia, nganggap dia sahabat kita, padahal kita baru kenal sama dia. Suatu ketika dia malah ceritain masalah kita ke semua orang, dan akhirnya kita malu. Tapi dia tetap bakalan jaga sikapnya di depan umum untuk selalu baik dan manis.

Ada juga orang yang susah melihat kita senang, ini juga bagian dari manusia setengah lebah. Dia gak senang atas apa yang membuat kita senang. Dia akan lakuin apa aja untuk dapatin yang lebih dari kita punya, dia akan saingin kita, dia bakalan ngerasa iri, bahkan sampe dengki. Kadang dia ngeluarin sifat arogan yang gak jelas ketika gak senang sama orang lain. Tapi kerennya dia, dia masih tetap sok manis, sopan santun di depan umum. 

Baca Juga : Makna Di Balik Filosofi Kopi

Dan ada juga, bagi mereka yang senang dunia percintaan, juga bakalan pernah nemuin manusia setengah lebah ini. Awalnya dia beradaptasi, bersikap manis, baik, dan lain-lain lah, dan pada akhirnya teman-teman akan diracuni dengan sengatnya, disakiti, dikhianati sampai akhirnya kalian menyesal kenal sama dia. Pernah ngalamin kan? Itu dia yang saya maksud manusia setengah lebah. Dan sesudah nemuin judul tulisan ini, saya juga baru tau kalau ada peribahasa yang bunyinya Seperti lebah, mulut bawa madu, bokong bawa penyengat yang artinya “Orang yang penampilan dan perkataannya baik namun memiliki hati yang jahat. Benerkan? peribahasa saja mengatakan demikian.

Lebah adalah hewan yang kita kenal sebagai penghasil madu. Tapi banyak orang yang takut dengan lebah karena sengatnya. Sedikit ilmu tentang lebah, ada yang perlu kita ketahui, seekor lebah madu akan mati setelah menyengat korbannya. Kenapa? Menurut seorang Dokter asal Palembang, Gustaaf Kuno mengemukakan dalam websitenya, bahwa seekor lebah madu akan mati setelah menyengat, karena dia tidak hanya meninggalkan sengatnya pada kulit kita, tetapi juga sebagian dari saluran pencernaan (digestive tract), otot dan syarafnya tercabut dari tubuhnya. Kerusakan usus yang masif inilah yang menyebabkan lebah tersebut mati.

Jika kita samakan dengan manusia setengah lebah, ini sangat mirip. Kita akan temuin orang yang bernampilan menarik, baik, lemah lembut, tapi di belakang layar dia senang menyakiti orang, punya sifat yang tidak menyenangkan orang lain. Dan pada akhirnya dia kehilangan teman-teman dekatnya, kehilangan orang yang dia cintai dan mencitainya, semua orang akan kehilangan kepercayaan terhadap dia, akhirnya dia menerima balasan yang setimpal.

Apa yang bisa kita pelajari dari tulisan ini? 

Kita seharusnya lebih pintar untuk memilih teman karib, sahabat atau pasangan hidup kita. Jangan menilai orang dari penampilannya. Dan jangan mudah menilai baik orang yang baru kita kenal. Saya tidak mengajarkan bahwa kita harus bersifat suuzon sama siapa pun. Tidak demikian. Apa yang saya jelaskan adalah hal yang kerab terjadi dalam keseharian kita. Kita punya teman, sahabat, pacar, bahkan mantan yang punya sifat seperti lebah madu. Dia suka mengadu domba, suka membuli orang, menyakiti orang, membohongi, mengkhianati orang lain. Dan hebatnya lagi semua itu tertutupi didepan umum karena ia sering cari muka di depan umum, bersikap santun, pintar. Berhati-hatilah dengan manusia setengah lebah yang seperti ini.

Baca Juga: Karena Hidup Tak Sepahit Kopi dan Tak Semanis Gula

Jika kita adalah manusia setengah lebah, mulailah berinstrospeksi diri, dimana posisi kita. Mulailah membenah diri menjadi pribadi yang lebih baik. Berhentilah menyakiti orang lain. Karena tidak selamanya kita hidup senang dan tentram. Akan ada masa dimana kita mendapatkan balasan atas apa yang telah kita lakukan terhadap orang lain. Tapi jika kita bukan manusia setengah lebah dan punya teman percis kaya lebah, cobalah menasehatinya dengan perlahan. Penyesalan memang selalu datang diakhir, tapi tidak ada kata terlambat untuk berubah. Jadilah seseorang yang sulit dilupakan karena kebaikan kita. Tapi jangan jadi orang yang sulit dilupakan karena kejahatan sifat kita. Bentuk pribadi yang baik untuk menemukan seseorang yang lebih baik, entah itu teman, sahabat bahkan pasangan hidup kita. 

Janganlah menjadi seperti lebah, tapi jadilah seperti madunya, yang bermanfaat bagi siapapun yang meminumnya. Berhenti meracuni orang dengan sifat kita sendiri. Semoga kita tergolong kedalam orang-orang yang tak pernah bosan berbuat kebajikan.

Baca Juga :

0 komentar:

Post a Comment