Mungkin itu nama yang tepat kita gunakan
untuk orang yang bernampilan menarik, tutur kata lembut, namun memiliki sifat
yang tidak menyengkan dan menyakiti orang lain. Pernah gak kalian ketemu sama
orang seperti itu? Sedikit saya beri gambaran.
Kalian pasti pernah dan bakalan jumpa sama
manusia setengah lebah. Biasanya mereka hidup bergerombolan layaknya lebah,
tapi ada juga sih yang ngasing sendiri, ini yang paling berbahaya.
Teman-teman pernah gak ketika ada masalah,
nyari temen untuk cerita apa aja masalah kalian? Pasti pernah kan, dan kalian
bakalan langsung percaya sama dia, nganggap dia sahabat kita, padahal kita baru
kenal sama dia. Suatu ketika dia malah ceritain masalah kita ke semua orang,
dan akhirnya kita malu. Tapi dia tetap bakalan jaga sikapnya di depan umum
untuk selalu baik dan manis.
Ada juga orang yang susah melihat kita
senang, ini juga bagian dari manusia setengah lebah. Dia gak senang atas apa
yang membuat kita senang. Dia akan lakuin apa aja untuk dapatin yang lebih dari
kita punya, dia akan saingin kita, dia bakalan ngerasa iri, bahkan sampe
dengki. Kadang dia ngeluarin sifat arogan yang gak jelas ketika gak senang sama
orang lain. Tapi kerennya dia, dia masih tetap sok manis, sopan santun di depan
umum.
Baca Juga : Makna Di Balik Filosofi Kopi
Baca Juga : Makna Di Balik Filosofi Kopi
Dan ada juga, bagi mereka yang senang dunia
percintaan, juga bakalan pernah nemuin manusia setengah lebah ini. Awalnya dia beradaptasi,
bersikap manis, baik, dan lain-lain lah, dan pada akhirnya teman-teman akan
diracuni dengan sengatnya, disakiti, dikhianati sampai akhirnya kalian menyesal
kenal sama dia. Pernah ngalamin kan? Itu dia yang saya maksud manusia setengah
lebah. Dan sesudah nemuin judul tulisan ini, saya juga baru tau kalau ada
peribahasa yang bunyinya “Seperti lebah, mulut
bawa madu, bokong
bawa penyengat” yang
artinya “Orang yang penampilan dan perkataannya baik namun
memiliki hati yang jahat”. Benerkan? peribahasa saja
mengatakan demikian.
Lebah adalah hewan yang kita kenal sebagai penghasil madu. Tapi banyak
orang yang takut dengan lebah karena sengatnya. Sedikit ilmu tentang lebah, ada
yang perlu kita ketahui, seekor lebah madu akan mati setelah menyengat
korbannya. Kenapa? Menurut seorang Dokter asal Palembang, Gustaaf Kuno
mengemukakan dalam websitenya, bahwa seekor lebah madu akan mati setelah menyengat, karena dia tidak hanya meninggalkan sengatnya pada
kulit kita, tetapi juga sebagian dari saluran pencernaan (digestive tract),
otot dan syarafnya tercabut dari tubuhnya. Kerusakan usus yang masif inilah
yang menyebabkan lebah tersebut mati.
Jika kita samakan dengan manusia setengah lebah, ini sangat mirip. Kita
akan temuin orang yang bernampilan menarik, baik, lemah lembut, tapi di
belakang layar dia senang menyakiti orang, punya sifat yang tidak menyenangkan
orang lain. Dan pada akhirnya dia kehilangan teman-teman dekatnya, kehilangan
orang yang dia cintai dan mencitainya, semua orang akan kehilangan kepercayaan
terhadap dia, akhirnya dia menerima balasan yang setimpal.
Apa yang bisa kita pelajari dari tulisan ini?
Kita seharusnya lebih pintar untuk memilih
teman karib, sahabat atau pasangan hidup kita. Jangan menilai orang dari
penampilannya. Dan jangan mudah menilai baik orang yang baru kita kenal. Saya
tidak mengajarkan bahwa kita harus bersifat suuzon sama siapa pun. Tidak
demikian. Apa yang saya jelaskan adalah hal yang kerab terjadi dalam keseharian
kita. Kita punya teman, sahabat, pacar, bahkan mantan yang punya sifat seperti
lebah madu. Dia suka mengadu domba, suka membuli orang, menyakiti orang,
membohongi, mengkhianati orang lain. Dan hebatnya lagi semua itu tertutupi
didepan umum karena ia sering cari muka di depan umum, bersikap santun, pintar.
Berhati-hatilah dengan manusia setengah lebah yang seperti ini.
Baca Juga: Karena Hidup Tak Sepahit Kopi dan Tak Semanis Gula
Baca Juga: Karena Hidup Tak Sepahit Kopi dan Tak Semanis Gula
Jika kita adalah manusia setengah lebah, mulailah berinstrospeksi diri,
dimana posisi kita. Mulailah membenah diri menjadi pribadi yang lebih baik.
Berhentilah menyakiti orang lain. Karena tidak selamanya kita hidup senang dan
tentram. Akan ada masa dimana kita mendapatkan balasan atas apa yang telah kita
lakukan terhadap orang lain. Tapi jika kita bukan manusia setengah lebah dan
punya teman percis kaya lebah, cobalah menasehatinya dengan perlahan.
Penyesalan memang selalu datang diakhir, tapi tidak ada kata terlambat untuk
berubah. Jadilah seseorang yang sulit dilupakan karena kebaikan kita. Tapi
jangan jadi orang yang sulit dilupakan karena kejahatan sifat kita. Bentuk
pribadi yang baik untuk menemukan seseorang yang lebih baik, entah itu teman,
sahabat bahkan pasangan hidup kita.
Janganlah menjadi seperti lebah, tapi jadilah seperti madunya, yang
bermanfaat bagi siapapun yang meminumnya. Berhenti meracuni orang dengan sifat
kita sendiri. Semoga kita tergolong kedalam orang-orang yang tak pernah bosan
berbuat kebajikan.
Baca Juga :
Baca Juga :
0 komentar:
Post a Comment