Tentu pertanyaan tersebut membuat kita berpikir dan
merasakan apa yang sedang kita rasakan saat ini. Sehingga kita bisa
menyimpulkan sudah bahagia atau belum untuk hari ini bahkan hari-hari yang
sudah pernah kita lalui. Tapi terkadang kita selalu merasa belum bahagia.
Kenapa demikian?
Dalam hidup, pasti kita pernah
berada pada satu titik di mana kita mempertanyakan makna bahagia. Namun banyak
dari kita yang memaknai bahagia tergantung dari perjalanan hidupnya sendiri dan
berbagai macam dinamika yang pernah terjadi dalam hidupnya sehingga benar-benar
mempengaruhinya dalam memaknai bahagia.
Secara garis besar, bahagia merupakan sebongkahan perasaan yang dapat
dirasakan berupa perasaan senang, tentram, dan memiliki kedamaian di dalam hati
yang kita rasakan kapan saja. Bahagia bukanlah tentang siapa yang kita cintai,
bukan tentang status pacaran, single atau jomblo, tapi bahagia adalah tentang
seseorang yang bisa memaknai hidupnya dengan berjalan di atas garis prinsipnya
sendiri, sehingga hadirlah kenyamanan dan ketentraman dengan cara dia sendiri.
Banyak yang bilang bahwa bahagia itu sederhana. Itu
salah besar. Tidak ada bahagia yang sederhana. Seorang ibu yang melahirkan
anaknya dengan susah payah, dia akan bahagia jika anaknya terlahir dengan
selamat. Itu bukan hal yang sederhana. Menahan sakit berbulan-bulan, takut,
gelisah, susah tidur hingga pada akhirnya terdengarlah suara tangisan anaknya
yang membuat ia bahagia. Dari hal tersebut kita belajar bahwa tidak ada bahagia
yang sederhana. Hanya saja kita bisa mendapatkan setetes kebahagiaan dengan
cara yang sederhana, sehingga menghasilkan kebahagiaan yang sangat istimewa.
Ada yang bilang kalau bahagia itu simple. Memang
benar, namun tergantung bagaimana kita memandangnya. Bahagia itu simple karena
untuk merasakan bahagia kita gak mesti pacaran, merasakan bahagia kita gak
harus deketin orang yang kita suka dan untuk merasakan bahagia kita tidak harus
mencintai seseorang atau dicintai seseorang yang pada akhirnya merasakan
disakiti atau menyakiti. Bahagia sangat simple, tidak perlu berusaha menjadi
manusia yang paling sempurna, tidak perlu menjadi manusia super, punya kekuatan
hebat. Cukup hanya berusaha untuk menjadi diri sendiri tanpa harus berpikir
untuk menjadi orang lain dan berusaha untuk bisa menjadi lebih dari orang lain.
Simpel kan? Bukan berarti sederhana, karena kita juga harus berusaha untuk
merasakan kebahagiaan. Dan bahagia hanya milik mereka yang ingin berusaha untuk
mendapatkannya, bukan hanya merasakan.
Mungkin saat ini ada yang masih mengaku belum bahagia
karena dia jomblo, single, belum menikah. Itu disebabkan karena ia hanya mengharapkan
bahagia dari hal tersebut. Biasanya bahagia berkaitan dengan masa lalu. Kita
selalu terpenjara dengan masa lalu yang membuat diri kita tidak bebas,
membatasi hidup kita sehingga sulit untuk move on dan menenggelamkan
kebahagiaan. Cobalah untuk memulai hal yang baru, yang belum pernah sama sekali kita lakukan selama itu
positif. Temukan jati diri kita dari hal baru tersebut, hingga dari situlah kita
akan merasakan kebahagiaan yang belum pernah kita rasakan.
Hidup adalah pilihan, bahagia juga pillihan. Akan
tetapi hidup dalam bahagia milik siapa saja yang berani menjalani hidup dengan
prinsipnya sendiri sehingga ia pantas untuk merasakan kebahagiaan. Tak perlu
bersedih karena tidak memiliki kekasih, belum tentu mereka yang memiliki
kekasih punya kebahagiaan yang seutuhnya. Karena kebahagiaan bukan ditentukan
oleh kehadiran seseorang dalam hidup kita, namun kebahagiaan ditentukan oleh
diri kita sendiri. Tidak ada bahagia yang sederhana. Bahagia sangat istimewa,
namun kebahagiaan bisa kita dapatkan dengan cara yang sederhana.
Mulai hari ini, kita tutup buku kita yang sudah kusam,
mulai dengan buku yang baru, hal baru, gaya hidup yang baru dan semangat yang
baru. Senyumin saja hal-hal yang membuatmu jatuh dan menampar kebahagiaan mu.
Jalani saja layaknya air yang mengalir, namun jangan terlalu bebas mengalir.
Belajarlah dari pahitnya rasa kopi, walaupun pahit, jika dinikmati seteguk demi
seteguk, ia akan terasa lebih nikmat. Dan belajarlah seperti gula, walaupun
namanya tidak pernah terucap, namun rasanya bisa membuat larutan apa saja
terasa lebih manis, bahkan kopi sekali pun. Mulailah untuk mencoba mengharagai apapun yang sudah kita peroleh.
Semoga tulisan ini bisa memberikan
kita suatu gambaran dalam memaknai kebahagiaan, sehingga kita tau bahwa saat
ini sebenarnya kita sedang bahagia.
“Tidak ada bahagia yang sederhana.
Bahagia itu istimewa, hanya saja kita bisa mendapatkannya dengan cara yang
sederhana. Bahagia juga simple, hanya cukup menjadi dirimu sendiri, dan selalu
meluarbiasakan dirimu hingga engkau menjadi sosok yang luar biasa.”
---Iqbal Fahrezi---
---Iqbal Fahrezi---
0 komentar:
Post a Comment