Motivasi & Inspirasi

Sunday 19 February 2017

Sudah Bahagia Hari Ini?



 
Tentu pertanyaan tersebut membuat kita berpikir dan merasakan apa yang sedang kita rasakan saat ini. Sehingga kita bisa menyimpulkan sudah bahagia atau belum untuk hari ini bahkan hari-hari yang sudah pernah kita lalui. Tapi terkadang kita selalu merasa belum bahagia. Kenapa demikian? 

Dalam hidup, pasti kita pernah berada pada satu titik di mana kita mempertanyakan makna bahagia. Namun banyak dari kita yang memaknai bahagia tergantung dari perjalanan hidupnya sendiri dan berbagai macam dinamika yang pernah terjadi dalam hidupnya sehingga benar-benar mempengaruhinya dalam memaknai bahagia. 

Secara garis besar, bahagia merupakan sebongkahan perasaan yang dapat dirasakan berupa perasaan senang, tentram, dan memiliki kedamaian di dalam hati yang kita rasakan kapan saja. Bahagia bukanlah tentang siapa yang kita cintai, bukan tentang status pacaran, single atau jomblo, tapi bahagia adalah tentang seseorang yang bisa memaknai hidupnya dengan berjalan di atas garis prinsipnya sendiri, sehingga hadirlah kenyamanan dan ketentraman dengan cara dia sendiri. 

Banyak yang bilang bahwa bahagia itu sederhana. Itu salah besar. Tidak ada bahagia yang sederhana. Seorang ibu yang melahirkan anaknya dengan susah payah, dia akan bahagia jika anaknya terlahir dengan selamat. Itu bukan hal yang sederhana. Menahan sakit berbulan-bulan, takut, gelisah, susah tidur hingga pada akhirnya terdengarlah suara tangisan anaknya yang membuat ia bahagia. Dari hal tersebut kita belajar bahwa tidak ada bahagia yang sederhana. Hanya saja kita bisa mendapatkan setetes kebahagiaan dengan cara yang sederhana, sehingga menghasilkan kebahagiaan yang sangat istimewa. 

Ada yang bilang kalau bahagia itu simple. Memang benar, namun tergantung bagaimana kita memandangnya. Bahagia itu simple karena untuk merasakan bahagia kita gak mesti pacaran, merasakan bahagia kita gak harus deketin orang yang kita suka dan untuk merasakan bahagia kita tidak harus mencintai seseorang atau dicintai seseorang yang pada akhirnya merasakan disakiti atau menyakiti. Bahagia sangat simple, tidak perlu berusaha menjadi manusia yang paling sempurna, tidak perlu menjadi manusia super, punya kekuatan hebat. Cukup hanya berusaha untuk menjadi diri sendiri tanpa harus berpikir untuk menjadi orang lain dan berusaha untuk bisa menjadi lebih dari orang lain. Simpel kan? Bukan berarti sederhana, karena kita juga harus berusaha untuk merasakan kebahagiaan. Dan bahagia hanya milik mereka yang ingin berusaha untuk mendapatkannya, bukan hanya merasakan.

Mungkin saat ini ada yang masih mengaku belum bahagia karena dia jomblo, single, belum menikah. Itu disebabkan karena ia hanya mengharapkan bahagia dari hal tersebut. Biasanya bahagia berkaitan dengan masa lalu. Kita selalu terpenjara dengan masa lalu yang membuat diri kita tidak bebas, membatasi hidup kita sehingga sulit untuk move on dan menenggelamkan kebahagiaan. Cobalah untuk memulai hal yang baru, yang belum  pernah sama sekali kita lakukan selama itu positif. Temukan jati diri kita dari hal baru tersebut, hingga dari situlah kita akan merasakan kebahagiaan yang belum pernah kita rasakan.   

Hidup adalah pilihan, bahagia juga pillihan. Akan tetapi hidup dalam bahagia milik siapa saja yang berani menjalani hidup dengan prinsipnya sendiri sehingga ia pantas untuk merasakan kebahagiaan. Tak perlu bersedih karena tidak memiliki kekasih, belum tentu mereka yang memiliki kekasih punya kebahagiaan yang seutuhnya. Karena kebahagiaan bukan ditentukan oleh kehadiran seseorang dalam hidup kita, namun kebahagiaan ditentukan oleh diri kita sendiri. Tidak ada bahagia yang sederhana. Bahagia sangat istimewa, namun kebahagiaan bisa kita dapatkan dengan cara yang sederhana.

Mulai hari ini, kita tutup buku kita yang sudah kusam, mulai dengan buku yang baru, hal baru, gaya hidup yang baru dan semangat yang baru. Senyumin saja hal-hal yang membuatmu jatuh dan menampar kebahagiaan mu. Jalani saja layaknya air yang mengalir, namun jangan terlalu bebas mengalir. Belajarlah dari pahitnya rasa kopi, walaupun pahit, jika dinikmati seteguk demi seteguk, ia akan terasa lebih nikmat. Dan belajarlah seperti gula, walaupun namanya tidak pernah terucap, namun rasanya bisa membuat larutan apa saja terasa lebih manis, bahkan kopi sekali pun. Mulailah untuk mencoba mengharagai apapun yang sudah kita peroleh.
Semoga tulisan ini bisa memberikan kita suatu gambaran dalam memaknai kebahagiaan, sehingga kita tau bahwa saat ini sebenarnya kita sedang bahagia.

Tidak ada bahagia yang sederhana. Bahagia itu istimewa, hanya saja kita bisa mendapatkannya dengan cara yang sederhana. Bahagia juga simple, hanya cukup menjadi dirimu sendiri, dan selalu meluarbiasakan dirimu hingga engkau menjadi sosok yang luar biasa.” 
---Iqbal Fahrezi--- 



0 komentar:

Post a Comment