Pada hakikatnya
kita adalah manusia sempurna yang diciptakan Allah Ta’ala dengan beragam macam
sifat, karakter, yang tidak luput dari kelebihan dan kekurangan. Namun dalam
hidup pasti kita akan tiba pada satu titik di mana kita akan merasakan bahwa
diri kita lebih aneh dibandingkan orang lain. Keanehan itu muncul ketika kita
melihat orang lain yang bisa berbuat apa saja lebih dari kita. Sehingga muncul
rasa minder, ingin seperti mereka, namun hati menolak dan akhirnya kita hidup
dengan jalan kita sendiri, tapi tetap juga kita merasa aneh karena kita berbeda
dengan orang lain pada umumnya. Perasaan ini akan selalu muncul jika kita tidak
belajar untuk mengetahui tentang siapa diri kita sebenarnya sebelum kita
menerapkan Be Yourself pada diri kita sendiri.
Kita
sering sekali menerapkan Be Yourself pada diri kita untuk menjadi pribadi dengan
cara kita sendiri dan dengan sesuatu yang sudah biasa kita lakukan. Kita sering
merasa nyaman dengan sifat yang sudah biasa kita lakoni sehingga kita
menganggap bahwa sifat itulah yang di maksud “Menjadi Diri Sendiri” dan
mempertahankan kebiasaan itu di dalam diri kita. Kita tidak bisa semata-mata
menganggap bahwa kebiasaan yang sering kita lakukan bersifat baik karena belum
tentu baik di mata orang lain. Namun coba lah kita untuk membiasakan sesuatu
yang baik dan sudah pasti berdampak baik bagi diri sendiri dan orang lain.
Untuk
menerapkan be yourself pada diri kita, kita harus mengenali siapa dan seperti
apa diri kita. Apakah selama ini kita nyaman dengan sifat yang baik bagi kita
dan tidak baik bagi orang lain? Atau kita memilih untuk berusaha menjadi lebih
baik sehingga orang lain memandang kita baik? Atau kita memilih layaknya maling
yang selalu menjadi dirinya sendiri untuk mendapatkan apa yang ia inginkan tapi
merugikan orang lain? Teman-teman pilih yang mana sebelum menerapkan Menjadi
Diri Sendiri?
Kita harus
mengenali pribadi kita seperti apa, kita harus intronsfeksi diri dan berubah
menjadi lebih baik. Setelah kita menyadari seseuatu yang nyaman bagi kita dan
orang lain, saat itu juga kita terapkan pada diri kita untuk menjadi diri
sendiri tanpa harus menjadi seperti orang lain.
Pada
dasarnya memang benar, kita tidak akan bisa menjadi seperti orang lain, namun
kita pasti bisa menjadi lebih dari orang lain. Jangan jadikan seseorang sebagai
patokan kehidupan anda. Cukup jadikan ia sebagai sosok inspiratif bagi anda,
sehingga anda termotivasi untuk bisa menjadi lebih seperti dia. Kita tidak akan
bisa menjadi seseorang yang sempurna di mata orang lain, namun kita hanya bisa berusaha
untuk menjadi seseorang yang lebih baik. Sehingga kita mampu menjadi diri
sendiri dengan cara kita sendiri.
Merasa
aneh ketika menjadi diri sendiri?
Tidak
perlu merasa aneh. Kita hidup dengan cara kita sendiri, dengan gaya kita
sendiri, dengan pikiran kita sendiri, dan dengan hati kita sendiri, bukan
dengan orang lain. Pikiran setiap orang pasti berbeda-beda, tidak selalu sama. Apa
lagi hati yang mudah sekali tergoda. Jadi tidak perlu merasa diri kita aneh
karena tidak seperti mereka. Tetap lah menjadi diri anda sendiri setelah anda
mengintrospeksi diri anda. Tidak perlu takut menjadi seseorang yang berbeda. Karena
berbeda itu indah. Berbeda akan mengajarkan kita banyak hal.
Tetaplah
menjadi dirimu sendiri. Karena sebenarnya kamu pasti bisa melakukan sesuatu
lebih dari yang kamu pikirkan. Jangan tiru kehidupan orang lain, cukup jadikan
ia sebagai sosok inspiratif.
Mulai
sekarang, buang rasa malas dari diri mu, mari kita introspeksi diri. Ketika sudah
cocok, barulah kita berusaha menjadi diri sendiri dengan cara kita sendiri yang
bukan hanya baik bagi kita, namun juga baik dipandangan orang lain.
Qoutes :
“Kita tidak akan pernah bisa menjadi
seperti orang lain. Cukup jadikan ia sebagai sosok inspiratif sebagai penyemangat
kita untuk bisa menjadi lebih dari seperti dia”--Iqbal Fahrezi--